Reaksiantara asam kuat dan basa kuat akan selalu menghasilkan garam yang netral. Miskonsepsi 14 Menghitung konsentrasi ion H+ hanya dari ion H+ asam dan mengabaikan ion H+ dari air Miskonsepsi 15 Basa Kuat akan memiliki pH mendekati 14. Miskonsepsi 16 Perbedaan antara asam kuat dan asam lemah adalah pada konsentrasinya. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID PJQgUF4juDPAgHIy8tJlJu1emN2OkuYzy_xhCdH07UlZCviO1Ox4AA== A Identifikasi senyawa Asam , Basa, dan Garam Apa yang kamu ketahui tentang hydrogen klorida( HCl), natrium hidroksida (NaOH), dan natrium klorida (NaCl) ? Senyawa asam, basa, dan garam banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.Di toko obat kamu dapat membeli obat yang berfungsi untuk mengontrol tingkat keasaman perutmu, yaitu puyer atau Ketika makan buah jeruk, tentu ada sedikit atau mendominasi rasa masam dari buah jeruk. Rasa masam yang terdapat pada buah jeruk dikarenakan jeruk bersifat asam. Pernahkah Anda memperhatikan kaki atau tangan tukang batu yang setiap hari bekerja mencampur semen dan kapur. Kulit tangan atau kaki mereka tampak pecah-pecah karena selalu bersinggungan dengan kapur yang bersifat basa. Kulit yang tampak pecah- pecah akibat bersinggungan dengan kapur menunjukkan sifat basa senyawa kapur. Ada beberapa macam sifat larutan asam dan basa. Sifat-sifat tersebut diuraikan sebagai berikut. Asam Larutan asam mempunyai sifat-sifat seperti berikut. Berasa masam Rasa asam hanya dapat diketahui melalui uji organoleptik dicicipi. Jadi, uji ini hanya berlaku pada makanan yang memiliki sifat asam lemah. Ingat, uji ini tidakboleh diterapkan pada bahan-bahan kimia di laboratorium! Korosif Sifat ini dapat merusak berbagai benda logam dan nonlogam. Sifat asam apabila mengenai jaringan tubuh mengakibatkan kerusakan. Sifat korosif hanya dimiliki oleh asam dalam bentuk larutannya. Hal ini disebabkan oleh adanya ion hidrogen H+. Semakin kuat jenis asamnya, semakin mudah terurai membentuk ion hidrogen H+ sehingga semakin bersifat korosif. Dalam air terurai menjadi ion positif hidrogen dan ion negatif sisa asam. Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah Bereaksi dengan logam Reaksi antara asam dengan logam menghasilkan . garam dan gas H2. Bereaksi dengan karbonat Reaksi antara asam dengan karbonat menghasilkan garam, air, dan gas C02. Bereaksi dengan basa Reaksi antara asam dengan basa menghasilkan garam dan air. Bereaksi dengan basa Reaksi antara asam dengan basa menghasilkan garam dan air. Basa Larutan basa mempunyai sifat-sifat seperti berikut. Berasa pahit Rasa pahit pada basa seperti rasa pahit pada sabun. Sabun dibuat dari basa kuat NaOH dengan minyak. Jika mengenai kulit akan terasa licin Kulit dapat larut dalam basa kuat. Hal ini dapat terjadi ketika tangan direndam dalam air sabun atau detergen. Setelah direndam kulit tangan akan berkerutdan licin. Bersifat kaustik Senyawa basa dapat merusak kulit atau bersifat kaustik. Dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru Dalam air terionisasi menjadi ion positif logam dan ion negatif hidroksil Bereaksi dengan asam menghasilkan garam dan air Bereaksi dengan garam menghasilkan garam dan basa Identifikasi Asam-Basa Senyawa-senyawa asam-basa dapat diidentifikasi secara aman menggunakan indikator. Indikator merupakan zat warna yang warnanya berbeda jika berada dalam kondisi asam dan basa. Indikator yang biasa digunakan antara lain kertas lakmus, indikator alami, larutan indikator buatan, dan indikator dalam bentuk alat. Identifikasi Asam-Basa Menggunakan Kertas Lakmus Identifikasi asam-basa dengan menggunakan kertas lakmus dapat dilakukan dengan cara mengamati perubahan warna kertas lakmus ketika bereaksi dengan larutan. Identifikasi Asam-Basa Menggunakan Indikator Alami Indikator alami dapat diperoleh dari tumbuh-tumbuhan. Indikator ini dibuat dengan cara,mengekstrak umbi, buah, atau bunga. Identifikasi Asam-Basa Menggunakan Larutan Indikator Buatan Indikator buatan dapat menunjukkan suatu larutan bersifat asam atau basa melalui perubahan warna. Perubahan tersebut menunjukkan kisaran pH larutan yang diuji. Jadi, indikator buatan lebih akurat daripada indikator alami karena mampu menunjukkan kisaran pH. Identifikasi Asam-Basa Menggunakan Alat Indikator Indikator dalam bentuk alat berupa pH-meter dan kertas indikator universal. pH-meter merupakan alat untuk mengukur pH secara tepat. Caranya, dengan mencelupkan elektrode pH- meter ke dalam larutan yang diuji, maka akan diketahui harga pH larutan pada layar pH-meter. Oleh karena itu, penggunaan pH-meter sangat praktis. Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Mengkaji Dan Mengidentifikasi Sifat Larutan Asam dan Basa. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya. Baca postingan selanjutnya Teori – Teori dan Konsep Asma Basa Menurut Para Ahli Dan Penjelasan Contoh Soal Kimia Dan Pembahasan Terlengkap Tentang Reaksi Kesetimbangan Jenis Jenis Hubungan Kuantitatif Antara Pereaksi dan Hasil Reaksi Reaksi Kesetimbangan Kimia Dalam Industri Dan Kehidupan Sehari-hari Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Kesetimbangan Pengertian Reaksi Kimia, Kesetimbangan Kimia, dan Tetapan Kesetimbangan Berbagai Cara Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi Identifikasilarutan asam basa dan garam Disukai Diunduh Dilihat 6 luring Rencana pelaksanaan pembelajaran ini bertujuan untuk mengajarkan kepada peserta didik tentang sifat dari larutan asam, basa dan garam melalui pengamatan dengan menggunakan indikator kertas lakmus. Asam, Basa dan Garam Pelajaran IPA SMP/ MTs Kelas VII ✓ Materi ini mempunyai tujuan supaya teman-teman semua dapat menggolongkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam dengan menggunakan alat dan indikator. Dengan tahu hal tersebut, maka kita dapat mengetahui apa perbedaan antara asam dan basa, tahu pengertian masing-masing, dapat memberi contohnya, dsb. Daftar Isi 1. Sifat Asam, Basa, dan Garam Asam Basa Garam 2. Identifikasi Asam, Basa, dan Garam 3. Penentuan Skala Keasaman dan Kebasaan 4. Rangkuman Materi Asam, Basa dan Garam 5. Contoh Soal Materi Asam, Basa dan Garam Asam, Basa dan Garam Pelajaran IPA SMP/ MTs Kelas VII Sifat Asam, Basa, dan Garam Asam Jika kita makan buah yang masih muda maka panca indera kita lidah akan terasa asam. Rasa tersebut disebabkan karena tidak terlepas dari kandungan zat kimia yang ada di dalam buah yang masih muda tersebut. Kandungan tersebut dinamakan zat asam. Pengertian asam adalah zat yang dalam air bisa menghasilkan ion hidrogen H+. Contoh asam yang terkenal Basa Pengertian basa adalah zat yang dalam air bisa menghasilkan ion hidroksida OH–. Mengapa dapat terbentuknya ion ion hidroksida? Hal ini karena senyawa hidroksida tersebut bisa mengikat satu elektron pada waktu dimasukkan ke dalam air H2O. Basa bisa menetralisir asam H+ oleh karenanya dihasilkan air H2O. Contoh yang bersifat basa adalah sabun. Contoh basa yang terkenal Apa perbedaan sifat asam dan sifat basa? Berikut ini adalah perbedaan antara asam dan basa. Garam Terdapat beberapa contoh garam, misalnya saja NaCl, NaNO2, CaCl2, ZnSO4 dan sebagainya. Garam adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa. Teman-teman semua pastinya tidak asing lagi dengan garam dapur NaCl kan? Garam yang ada di dapur merupakan salah satu contoh garm yang dimanfaatkan untuk memasak. Tahukah teman-teman semua dari mana garam dapur tersebut didapatkan? Garam dapur bisa didapatkan dari air laut. Bagi para petani garam dalam proses membuatnya dengan cara penguapan dan kristalisasi. Garam yang didapatkan lalu diproses iodisasi garam kalium, KI, oleh karenanya didapatkan garam beriodium. Garam dapur bisa juga didapatkan dengan cara mencampur antara zat asam dan basa. Mengapa hal tersebut bisa demikian? Asam bereaksi dengan basa akan membentuk zat netral, ini berarti bahwa sifatnya tidak asam dan tidak basa. Sedangkan reaksi antara asam dan basa disebut reaksi netralisasi. Sebagai contohnya adalah asam klorida jika bereaksi dengan natrium hidroksida soda api akan terbentuk garam dapur dan air. Apabila dalam pembuatan garam memakai proses penguapan, maka air akan mengalami penguapan dan yang tersisa adalah garam dapurnya saja. Logam besi yang terkena garam akan mengalami perubahan benda karena adanya perkaratan. Berikut reaksi kimia yang dapat menghasilkan garam, yaitu Asam + basa -> garam + air Basa + oksida asam -> garam + air Asam + oksida basa -> garam + air Oksida asam + oksida basa -> garam Logam + asam -> garam + H2 Contoh garam yang terkenal Manfaat reaksi penetralan bagi manusia misalnya pada produksi asam lambung HCl yang terlalu banyak bisa dinetralkan dengan memanfaatkan senyawa basa MgOH2. Proses penetralan bagi para petani supaya tanah yang terlalu asam dan tidak baik untuk tanaman bisa menjadi netral dengan cara menambahkan senyawa basa CaOH2 atau air kapur. Pada pasta gigi yang biasa kita pakai terdapat kandungan basa yang mempunyai fungsi untuk menetralkan mulut kita dari asam, yang mana pada kondisi asam bisa merusak gigi kita dan bisa menyebabkan terjadinya bau mulut. Identifikasi Asam, Basa, dan Garam Penggolongan larutan berdasarkan sifat asam dan basa dapat dibedakan menjadi macam, antara lain asam, basa, dan netral. Sifat dari larutan tersebut bisa dilihat dengan memakai indikator asam-basa, yaitu zat-zat warna yang dapat memperlihatkan warna berbeda dalam larutan asam dan basa. Warna lakmus dalam larutan yang mempunyai sifat asam, basa, dan netral Lakmus dipakai sebagai indikator asam-basa. Lakmus mempunyai beberapa keunggulan antara lain Lakmus dapat secara cepat mengaami perubahanna pada waktu bereaksi dengan asam atau dengan basa. Lamus tidak mudah bereaksi denfan iksigen di udara sehingga bisa tahan lama. Lakmus gampang diserap oleh kertas, sehingga dipakai dalam bentuk lakmus kertas. Selain dengan indikator buatan, dapat juga dipakai indikator yang alami misalnya bunga sepatu, kunyit, kulit manggis, kubis ungu atau jenis bunga-bungaan yang berwarna. Perhatikan tabel warna ekstrak kubis ungu di bawah ini dalam larutan asam, basa, dan netral. Penentuan Skala Keasaman dan Kebasaan Semakin suatu zat tersebut mempunyai keasaman yang tinggi, maka semakin banyak ion H+ di dalam air. Sedangkan semakin tinggi tingkat kebasaan zat tersebut, maka semakin banyak ion OH– dalam air. Untuk mengetahui harga pH dan pOH dapat dipakai suatu indikator universal yang bisa menunjukkan warna bermacam-macam untuk setiap pH. Indikator universal dilengkapi dengan cakram warna, dengan demikian warna dan hasil reaksi bisa ditentukan pHnya dengan cara mencocokkan warna tersebut. pH meter juga bisa dipaki untuk menentukan tingkat keasaman atau kebasaan suatu zat. Indikator universal adalah campuran dari berbagai macam indikator asam dan basa yang bisa berubah warna setiap satuan pH. Ada dua macam indikator universal yang dipakai, yaitu berupa larutan dan yang berupa kertas. Pada yang berupa larutan, jika dicelupkan pada larutan yang bersifat asam, basa atau garam yang mempunyai pH berbeda-beda akan menunjukkan warna-warna yang berbeda juga. Larutan bersifat netral apabila pH = 7, larutan bersifat asam apabila pH 7. Rangkuman Materi Asam, Basa dan Garam 1. Pengertian asam adalah zat yang dalam air bisa menghasilkan ion hidrogen H+, sedangkan pengertian basa adalah zat yang dalam air bisa menghasilkan ion hidroksida OH–. 2. Contoh benda zat yang bersifat basa adalah sabun. 3. Apabila asam bereaksi dengan basa maka akan membentuk zat netral yaitu zat yang tidak memiliki sifat asam amupun sifat basa. Adapun reaksi antara asam dan basa disebut sebgaai reaksi netralisasi. 4. Senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa contohnya adalah garam. 5. Reaksi kimia yang dapat menghasilkan garam, antara lain Asam + basa, akan menghasilkan garam + air Basa + oksida asam, akan menghasilkan garam + air Asam + oksida basa, akan menghasilkan garam + air Oksida asam + oksida basa, akan menghasilkan garam Logam + asam, akan menghasilkan garam + H2 6. Manfaat reaksi penetralan untuk manusia, misalnya produksi asam lambung HCl yang berlebihan bisa dinetralkan dengan memakai senyawa basa MgOH2. 7. Bagi para petani memanfaatkan reaksi penetralan supaya tanah yang terlalu asam dan juga tidak bagus untuk tanaman bisa menjadi netral dengan cara menambahkan senyawa basa CaOH2 atau air kapur. 8. Basa terkandung dalam pasta gigi yang berfungsi untuk menetralkan mulut supaya tidak asam, karena bisa merusak gigi dan menimbulkan bau yang tidak sedap pada mulut. 9. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa atau netral bisa dilakukan dengan memakai kertas lakmus, larutan indikator atau larutan alami. 10. Keuntungan pemakaian lakmus antara lain Lakmus bisa berubah warna secara cepat pada saat bereaksi dengan asam ataupun dengan basa. Lakmus sukar bereaksi dengan oksigen dalam udara, oleh karenanya bisa tahan lama. Lakmus dapat dengan mudah diserap oleh kertas, sehingga dapat digunakan dalam bentuk lakmus kertas. 11. Lakmus merupakan sejenis zat yang diperoleh dari jenis lumut kerak. 12. Contoh indikator alami antara lain bunga sepatu, kunyit, kulit manggis, kubis ungu atau jenis bunga–bungaan yang berwarna bisa dimanfaatkan untuk menentukan sifat asam atau basa. 13. Indikator universal merupakan campuran dari beraneka macam indikator asam dan basa yang bisa berubah warna setiap satuan pH. 14. Larutan bersifat netral apabila pH = 7, larutan bersifat asam apabila pH 7. Contoh Soal Materi Asam, Basa dan Garam 1. Apa nama Zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidrogen positif? 2. Sebutkan contoh zat asam 3. Disebut apa Zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida? 4. Sebutkan contoh zat basa 5. Apa saja sifat asam dan sifat basa 6. Garam yang dihasilkan oleh para petani biasanya menggunakan proses apa? 7. Apa hasil pencampuran antara asam dan basa? 8. Sebutkan contoh garam 9. Sebutkan manfaat reaksi penetralanuntuk manusia pH Suatu larutan di sebut asam, basa dan netral? * Semua Materi IPA SMP Kelas 7 dapat dilihat di Rangkuman Materi Pelajaran IPA SMP/ MTs Kelas VII Materi IPA Lainnya 1. Rangkuman Materi Pelajaran IPA SD/ MI Kelas V 2. Bumi dan Alam Semesta Itulah artikel tentang materi kelas 7 yag berjudul Asam, Basa dan Garam Pelajaran IPA SMP/ MTs Kelas VII yang semoga bermanfaat. DASARTEORI. Suatu ester asam karboksilat ialah suatu senyawa yang mengandung gugus -CO2R dengan R dapat berbentuk alkil maupun aril. Suatu ester dapat dibentuk dengan reaksi langsung antara suatu asam karboksilat dengan suatu alkohol, suatu reaksi yang disebut reaksi esterifikasi. Esterifikasi berkataliskan asam dan merupakan reaksi reversibel. Di artikel Kimia kelas 11 ini, kita akan belajar mengenai macam-macam indikator asam basa dan cara menggunakannya. Yuk, baca sampai habis! — Teman-teman, di artikel sebelumnya, kamu sudah mengenal apa itu zat asam-basa dan cara membedakannya, ya. Senyawa asam akan mengandung ion H+. Contohnya buah-buahan kaya vitamin C, cuka, minuman bersoda, dsb. Sementara itu, senyawa basa mengandung ion OH–. Contohnya sabun, baterai alkalin, pupuk, dsb. Lalu, kamu sudah tahu belum cara menentukan suatu larutan itu mengandung asam atau basa? Ternyata, ada caranya, nih, yaitu dengan menggunakan indikator asam basa. Di artikel ini, kita akan bahas apa yang dimaksud dengan indikator asam basa, cara mencarinya, hingga contohnya. Bagi kamu yang ingin memahami materi ini lebih lanjut, yuk kita pelajari bersama! Pengertian Indikator Asam Basa Indikator asam basa adalah suatu senyawa kompleks yang bisa bereaksi dengan zat asam dan basa. Dengan indikator ini, kita jadi bisa mengetahui suatu zat bersifat asam, basa, atau netral. Indikator asam basa terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu indikator alami, indikator universal, dan yang paling umum digunakan adalah kertas lakmus dan pH meter. Biar lebih jelas lagi, berikut penjelasannya! Macam-Macam Indikator Asam Basa Seperti yang sudah dijelaskan di atas, terdapat 4 macam indikator asam basa, yaitu indikator alami, indikator universal, kertas lakmus, dan pH meter. 1. Indikator Alami Kamu tahu apa itu indikator alami? Indikator alami adalah indikator yang dibuat menggunakan ekstrak tumbuhan-tumbuhan, seperti bunga, umbi, kulit buah, atau daun-daun berwarna. Sebenarnya, tidak semua tanaman bisa dijadikan indikator alami asam basa, ya. Jadi, hanya tanaman yang ekstraknya bisa berubah warna saat diteteskan larutan asam dan basa. Nah, contoh spesifik indikator alami, antara lain kunyit, kubis merah, kubis ungu, bunga sepatu, bunga mawar, bayam merah, dan geranium. Dengan menggunakan indikator ini, kita bisa menentukan suatu larutan bersifat asam, basa, atau netral. Cara mengetahuinya itu dengan meneteskan ekstrak tumbuhan tadi ke dalam sebuah larutan. Kemudian, lihat perubahan warnanya. Dari perubahan warna itulah kita bisa tahu mana larutan yang mengandung asam atau basa. Berikut contoh perubahan warna pada indikator alami saat ditetesi larutan asam dan basa. Baca Juga Penjelasan Titrasi Asam Basa, Kurva, Langkah, dan Contoh Perhitungannya 2. Indikator Universal Berbeda dengan indikator alami, indikator universal adalah campuran dari berbagai macam indikator yang menunjukkan pH power of hydrogen suatu larutan, berdasarkan perubahan warnanya. Untuk menunjukkan keasaman dan kebasaan suatu larutan, kamu bisa lihat pada rentang pH 1-14. Nah, pH itu adalah derajat keasaman suatu larutan. Larutan asam memiliki pH 7. Menggunakan indikator universal, kita juga dapat membagi kategori larutan menjadi asam lemah, asam kuat, basa lemah, basa kuat, dan netral. Oke, sekarang kita lihat warna-warna yang menandakan pH larutan yang telah ditambahkan indikator universal, ya. Kamu bisa lihat pada tabel ya, ada warna kuning, merah, hijau, dan biru. Untuk warna kuning sampai merah, menunjukkan larutan asam. Kemudian, warna biru sampai biru tua, dan ungu, itu menunjukkan larutan basa. Sedangkan warna hijau menunjukkan bahwa larutan tersebut bersifat netral. Indikator universal dapat berbentuk kertas maupun larutan. Kertas atau larutan ini akan mengandung timol biru, metil merah, bromotimul biru, dan fenolftalein. Berdasarkan kandungan indikator yang digunakan, begini perubahan warnanya Kertas Kertas lakmus Sumber Kertas yang digunakan pada indikator universal merupakan kertas serap berbentuk strip. Tiap kotak kemasan indikator jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Nah, cara menggunakannya itu mudah banget! Kamu tinggal mencelupkan sehelai kertas indikator ke dalam larutan yang akan kamu ukur pH-nya. Jika berubah menjadi merah, berarti larutan tersebut asam, jika berwarna biru, maka larutan tersebut basa. Larutan Larutan indikator Sumber Salah satu contoh dari larutan indikator universal ini adalah larutan metil jingga Metil Orange = MO. Jika pH-nya kurang dari 6, larutan ini akan berwarna jingga. Sedangkan, jika pH-nya lebih dari 7, warnanya menjadi kuning. Kamu sudah tahu kan rentang pH beserta warna-warnanya? Yap, seperti yang sudah dijelaskan pada tabel di atas, ya. 3. Kertas Lakmus Mungkin kamu sudah nggak asing lagi dengan kertas lakmus, ya. Umumnya, kertas lakmus sering digunakan untuk menguji keasaman dan kebasaan suatu larutan. Cara menggunakan kertas lakmus juga cukup mudah. Kamu hanya perlu mencelupkan kertas lakmus pada larutan yang ingin diuji. Kertas lakmus akan berubah menjadi merah, jika bersifat asam. Sebaliknya, kertas lakmus akan berubah menjadi biru, jika larutan bersifat basa. Baca Juga Benarkah Larutan Penyangga Bisa Menstabilkan pH? 4. pH meter Berbeda dari indikator alami dan indikator universal, pH meter adalah alat elektronik yang lebih modern untuk mengukur pH suatu cairan secara cepat. pH meter memiliki sensor elektroda kaca khusus yang berfungsi untuk mengukur pH bahan-bahan semi-padat. Nih, gambar pH meter seperti di bawah ini! Ilustrasi pH meter saat bekerja Sumber Cara menggunakan pH meter adalah dengan mencelupkan ke dalam larutan yang akan diuji. Selanjutnya, pada pH meter, akan muncul angka skala yang menunjukkan pH larutan. Untuk prinsip kerja utama pada pH meter, yaitu terletak pada sensor probe yang berupa elektrode kaca glass electrode dengan jalan mengukur jumlah ion H3O+ di dalam larutan. Gambar pH meter Sumber Pada ujung elektrode kaca, terdapat lapisan kaca setebal 0,1 mm yang berbentuk bulat bulb. Bulb ini dipasangkan dengan silinder kaca non-konduktor atau plastik memanjang, yang selanjutnya diisi dengan larutan HCl 0,1 mol/dm³. Di dalam larutan HCl, terendam sebuah kawat elektrode panjang berbahan perak yang pada permukaannya terbentuk senyawa setimbang AgCl. Konstannya jumlah larutan HCl pada sistem ini membuat elektrode Ag/AgCl memiliki nilai potensial stabil. Bagian-bagian dalam pH meter Sumber Nah, itulah penjelasan mengenai macam-macam indikator asam basa. Sekarang, kamu sudah mengerti kan apa itu indikator asam basa dan cara menggunakannya? Untuk menentukan sifat asam basa suatu larutan, kamu bisa menggunakan salah satu dari keempatnya. Atau kalau kamu penasaran, bisa coba dengan menggunakan keempat indikator sekaligus yang sudah dijelaskan di atas. Terus, kalau kamu masih bingung, kamu juga bisa nih belajar melalui video pembelajaran di ruangbelajar. Di sana, kamu bisa belajar bareng kakak Master Teacher yang akan menjelaskan materi lebih gampang dengan bantuan animasi! Adsorbsiasam atau basa akan memutuskan ikatan garam, tetapi dapat kembali lagi. Wool tahan asam-asam, kecuali asam pekat panas dapat memutuskan ikatan peptida. Serat protein yang diwarnai dengan zat warna asam saat dilakukan identifikasi akan mencelup wool. Diantara ketiga sampel yang paling terlihat perbedaan warna hasil pencelupan antara Apa yang kamu rasakan ketika kamu mencicipi jeruk nipis? Jeruk nipis itu berasa masam, bukan? Pernahkah kamu berpikir dari mana asalnya rasa masam itu? Pada jeruk nipis terdapat zat kimia yang disebut dengan asam sitrat yang bersifat asam. Asam banyak kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sifat asam ini mudah dikenali dari rasanya yang masam. Coba sebutkan buah-buah lain yang kira-kira bersifat asam. Kebanyakan basa adalah mineral yang bereaksi dengan asam untuk menghasilkan air dan garam. Basa dapat menetralisir asam melalui reaksi dengan ion hidrogen. Contoh basa yang sering kita pergunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah pasta gigi. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan belajar mengenai cara mengenali suatu zat atau larutan bersifat asam, basa atau garam dengan dua jenis indikator, yaitu indikator alami dan indikator buatan. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Identifikasi Sifat Asam, Basa, dan Garam Di antara berbagai zat yang ada di alam semesta ini, asam, basa, dan garam merupakan zat yang paling penting yang diamati oleh para ahli kimia. Asam, basa, dan garam tersebar luas di alam semesta dan banyak digunakan baik di industri maupun rumah tangga. Beberapa contoh zat asam yang banyak sekali berperan di bidang industri adalah asam sulfat H2SO4 dan asam nitrat HNO3. Selain itu, di rumah tangga kamu juga mengenal air soda yang merupakan asam karbonat H2CO3. Di dalam perutmu juga terdapat asam yang disebut asam klorida HCl. Jumlah asam klorida HCl dalam perutmu sedikit, tetapi asam klorida HCl ini merupakan asam yang sangat penting dalam proses pencernaan. Di antara contoh basa yang ada di alam semesta, basa yang sudah banyak dikenal adalah soda api NaOH dan amoniak NH3. Adapun garam yang paling dikenal adalah natrium klorida NaCl atau garam dapur. Garam ini digunakan secara luas dalam bidang industri ataupun rumah tangga. Garam ini terdapat dalam air laut dan juga di dalam aliran darah kita. Nah, bagaimanakah sifat-sifat asam, basa dan garam itu? Sifat-sifat larutan asam adalah sebagai berikut. Rasanya masam. Menghantarkan arus listrik. Jika dilarutkan akan melepaskan ion hidrogen H+. Mengubah lakmus biru menjadi merah. Bersifat korosif terhadap logam. Untuk menyelidiki bahwa asam mampu menimbulkan karat korosi pada logam, cobalah dengan mencelupkan paku yang terbuat dari besi/baja ke dalam larutan cuka. Jika kamu biarkan, lama kelamaan paku itu akan berkarat. Asam asetat CH3COOH yang terdapat dalam cuka tidak terlalu keras, tetapi dalam keadaannya yang sangat pekat asam ini mampu melepuhkan kulit. Sifat-sifat larutan basa adalah sebagai berikut. Terasa licin jika terkena kulit. Menghantarkan arus listrik. Jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksida OH¯. Mengubah lakmus merah menjadi biru. Menetralkan larutan asam. Basa dapat dibagi atas basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa bergantung pada kemampuan melepaskan ion OH¯ dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut. Basa kuat bersifat korosif. Contoh basa kuat adalah natrium hidroksida NaOH dan kalium hidroksida KOH, sedangkan contoh basa lemah adalah amoniak NH3. Garam mempunyai sifat yang berbeda dengan asam dan basa. Sifat-sifat larutan garam adalah sebagai berikut. Menghantarkan arus listrik. Tidak mengubah warna kertas lakmus merah maupun biru. Nah, untuk mengidentifikasi sifat larutan asam, basa, dan garam kamu dapat menggunakan indikator. Indikator ini dapat berubah warna ketika ditetesi zat yang bersifat asam atau basa. Indikator asam dan basa dapat berupa indikator buatan, seperti kertas lakmus, indikator universal, dan pH meter atau indikator alami, seperti bunga kembang sepatu, kubis ungu, dan kulit manggis. 1. Identifikasi Asam, Basa dan Garam dengan Indikator Buatan Indikator buatan untuk mengidentifikasi asam, basa, dan garam, antara lain kertas lakmus, kertas indikator, bahan indikator, dan pH meter. Bagaimana kertas lakmus dapat digunakan untuk menentukan sifat asam, basa, dan garam? Kertas lakmus ada dua jenis yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Kertas lakmus merah jika dicelupkan dalam larutan asam maka akan tetap berwarna merah begitu juga jika dicelupkan dalam larutan netral atau garam. Akan tetapi kertas lakmus merah akan berwarna biru jika dicelupkan dalam larutan basa. Adapun kertas lakmus biru akan berwarna merah jika celupkan dalam larutan asam, tetapi akan tetap berwarna biru jika dicelupkan dalam larutan basa atau netral. Jadi larutan asam memerahkan kertas lakmus biru dan larutan basa membirukan kertas lakmus merah. Kertas lakmus merah dan biru tidak akan berubah warna dalam larutan netral atau garam. Selain kertas lakmus kita juga dapat menggunakan indikator buatan yang lain seperti ditunjukkan pada tabel berikut ini. Tabel Indikator Buatan Beserta Trayek pH No. Indikator Trayek pH Perubahan Warna 1. Fenolftaleine 8,3 – 10,0 Tak bewarna ke merah 2. Bromtimol biru 6,0 – 7,6 Kuning ke biru 3. Metil merah 4,4 – 6,2 Merah ke kuning 4. Metil jingga orange 3,1 – 4,4 Merah ke kuning Indikator universal adalah indikator yang terdiri dari berbagai macam indikator yang memiliki warna berbeda untuk setiap nilai pH 1 – 14. Indikator universal ada yang berupa larutan dan ada yang berupa kertas. Indikator universal selalu dilengkapi dengan warna standar untuk pH 1 – 14. Cara menggunakan indikator universal adalah ● Mencelupkan kertas indikator universal dalam larutan yang akan diselidiki pH-nya atau menambahkan beberapa tetes indikator universal dalam larutan yang diselidiki pH-nya. ● Mengamati perubahan warna dan membandingkan dengan warna standar. Untuk jenis indikator larutan, jika dimasukkan dalam larutan yang bersifat asam, basa atau garam yang memiliki pH berbeda-beda akan memberikan warna-waran yang berbeda pula. Perhatikan tabel di bawah ini. Tabel Perubahan Warna Indikator Universal Larutan pH Warna Indikator Universal ≤ 3 Merah 4 Merah jingga 5 Jingga 6 Kuning 7 Hijau kekuningan 8 Biru kehijauan 9 Biru ≥ 10 Ungu Sedangkan jika menggunakan indikator universal bentuk kertas untuk mengetahui sifat asam, basa atau garam adalah dengan cara mencelupkan kertas tersebut ke dalam larutan yang hendak kita ketahui pHnya. Kemudian warna yang muncul dicocokkan dengan cakram warna standar yang terdapat pada kemasan indikator tersebut. Larutan bersifat netral jika pH = 7, larutan bersifat asam jika pH 7. 2. Identifikasi Asam, Basa dan Garam dengan Indikator Alami Indikator alami yang dapat digunakan untuk menentukan sifat asam, basa, dan garam suatu zat antara lain kulit manggis, bunga sepatu, dan kubis ungu, bunga pacar air, bungan nusa indah, dan kunyit. Untuk menjadikan indikator alami, maka kulit manggis, bunga sepatu, dan kubis ungu terlebih dahulu dibuat ekstrak dengan cara menghaluskannya dan menambahkan air. Ekstrak kulit manggis pada keadaan netral berwarna ungu. Jika ekstrak kulit manggis, ditetesi larutan asam, maka warna ungu akan berubah menjadi cokelat kemerahan dan jika ditetesi larutan basa akan berubah menjadi biru kehitaman. Selain itu, dengan menggunakan ekstrak kubis ungu akan diperoleh hasil yang lebih baik, karena dapat dapat memberikan gradasi warna dari merah tua pada suasana asam kuat hingga kuning pada suasana basa kuat, seperti tampak pada tabel berikut ini. Tabel Penggunaan Warna Indikator Kubis Ungu Sifat Larutan Warna Indikator Asam kuat Merah Asam sedang Jingga Asam lemah Merah keunguan Netral Ungu Basa lemah Kehijauan Basa sedang Hijau muda Basa kuat Kuning Adapun dari berbagai larutan ekstrak bunga sepatu, bunga pacar air, bunga nusa indah, kunyit, dan kubis ungu apabila dimasukkan dalam larutan yang bersifat basa dan asam, hasilnya adalah seperti pada tabel berikut ini. Tabel Perubahan Warna Berbagai Jenis Indikator Alami No. Ekstak Bunga Warna Basa Asam 1. Bunga sepatu Kuning Merah 2. Bunga pacar air Kuning Merah 3. Bunga nusa indah Kuning Merah 4. Kunyit Merah Kuning 5. Kubis ungu Kuning Merah tua
ASAMBASA DAN GARAM. Ringkasan Materi A. Identifikasi Asam-Basa Asam dan Basa dapat dikenali dengan menggunakan zat indikator BESARAN DAN SATUAN. Ringkasan Materi Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan i Besaran dan Satuan. 1. Perhatikan tabel dibawah ini!
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal benda dari identitas maupun sifat-sifatnya. Setiap benda memiliki identitas dan sifatnya masing-masing. Lalu bagaimana cara mengidentifikasi sifat asam, basa, dan garam suatu larutan? Sifat suatu larutan dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam-basa, yaitu zat-zat warna yang warnanya berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam. Cara penentuan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus, larutan indikator atau indikator alami, seperti bunga kembang sepatu, kubis ungu, dan kulit manggis. Identifikasi Asam, Basa, dan Garam dengan Kertas Lakmus Kertas lakmus adalah suatu kertas khusus digunakan untuk mengidentifikasi larutan dengan memberikan perubahan warna pada kertas lakmus lakmus ada dua jenis, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. SIfat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai berikut. a. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru. b. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah, sedangkan jika dalam larutan basa berwarna biru. c. Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna. Identifikasi Asam, Basa, dan Garam dengan Indikator Alami Selain menggunakan indikator kertas lakmus kita juga dapat mengidentifikasi sifat asam, basa, serta garam menggunakan indikator alami. Contohnya bunga kembang sepatu, kunyit, manggis, kubis ungu, bunga mawar, dan bunga hydrangea. Ekstrak dari bahan-bahan tersebut dapat memberikan warna yang berbeda pada senyawa asam basa. Bagaimana caranya membuat ekstrak tersebut? Sebagai contoh, ambillah kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan acampur dengan sedikit air. Warna kulit manggis adalah ungu dalam keadaan netral. Jika ekstrak kulit manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan larutan asam basa, maka larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu menjadi coklat kemerahan. Larutan basa yang diteteskan akan mengubah warna dari ungu menjadi biru kehitaman. Selain kulit manggis, ada pula indikator alami lain yang mudah kita temui yaitu kubis ungu. Jika kubis ungu dihaluskan lalu ditetesi larutan asam, basa, dan netral akan menghasilkan warna-warna berbeda. Sifat Larutan Menurut Warnanya Setiap warna yang ditunjukkan indikator mengidentifikasikan seberapa kuat atau lemahnya sifat asam basa pada larutan tersebut. Warna Indikator Sifat Larutan Merah tua Asam kuat Merah Asam medium Merah keunguan Asam lemah Ungu Netral Biru kehijauan Basa lemah Hijau Basa medium Kuning Basa kuat Indikator Buatan Larutan indikator asam basa adalah zat-zat warna yang mempunyai warna yang berbeda dalam larutan yang bersifat asam, basa, dan netral, sehingga dapat digunakan untuk membedakan larutan yang bersifat asam, basa, dan netral. Di laboratorium, indikator yang sering digunakan adalah larutan fenolftalin, metil merah, dan metil jingga. Warna-warna indikator tersebut ditunjukkan dalam tabel berikut. Indikator Trayek PH Warna Asam Warna Basa Timol biru 1,22 - 2,8 Merah Kuning Metil jingga3,1 - 4,4 Merah Kuning Bromocresol hijau 4,0 - 5,6 Kuning Biru Metil merah 4,4 - 6,2 Merah Kuning Mromocresol ungu 5,2 - 6,8 Kuning Ungu Fenol merah 6,4 - 8,0 Kuning Merah Bromtimol biru 6,0 - 7,6 Kuning Biru Fenolftalein 8,3 - 10 Tidak berwarna Merah Timolftalein 9,4 - 10,6 Tidak berwarna Biru Indikator Lain Indokator-indikator pada tabel indikator tidak secara pasti menunjukkan nilai pH suatu larutan. Jika ingin menentukan pH suatu larutan secara pasti, maka gunakan pH meter. pH meter menunjukkan skala pH dari larutan yang diuji. Selain pH meter, serajat pH suatu larutan juga dapat ditentukan dengan memanfaatkan indikator universal. Apakah indikator universal itu? Indikator universal adalah zat yang terbentuk dari campuran bermacam-macam indikator asam basa sehingga dapat digunakan untuk mengukur pH suatu larutan dari perubahan warna yang ditimbulkan. Terdapat dua jenis indikator universal, yaitu berupa larutan dan berupa kertas. Cara penggunaan larutan indikator universal, adalah dengan dimasukkan ke dalm larutan yang akan diuji bila dimasukkan dalam larutan yang bersifat asam, basa, atau garam yang mempunyai pH berbeda akan memberikan warna berbeda-beda. SEdangkan cara menggunakan indikator universal bentuk kertas adalah dengan mencelupkan kertas ke dalam larutan yang akan dicari pHnya selanjutnya dicocokkan dengan warna standar yang terdapat pada kemasan indikator tersebut. Perubahan warna larutan indikator universal, bila ditambahkan ke dalam larutan yang mempunyai pH berbeda, dapat dilihat dalam tabel perubahan warna indikator universal berikut. pH Warna Indikator Universal ≤ 3 Merah 4 Merah jingga 5 Jingga 6 Kuning 7 Hijau kekuningan 8 Biru kehijauan 9 Biru ≥ 10 Ungu
IdentifikasiAsam, Basa dan Garam dengan Indikator Alami Indikator alami yang dapat digunakan untuk menentukan sifat asam, basa, dan garam suatu zat antara lain kulit manggis, bunga sepatu, dan kubis ungu, bunga pacar air, bungan nusa indah, dan kunyit.
Banyak sekali larutan di sekitar kita, baik yang bersifat asam, basa, maupun garam netral. Tahukah kamu bagaimana cara menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat? Indikator yang dapat digunakan adalah indikator asam basa. Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus dan larutan indikator atau indikator alami. Berikut ini adalah cara menguji sifat larutan. 1. Identifikasi Larutan Asam dan Basa Menggunakan Kertas Lakmus Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai berikut. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru. Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral garam tidak berubah warna. Bagian-bagian kertas lakmus dapat kalian lihat pada ilustrasi berikut ini. Agar kamu lebih paham mengenai cara menentukan larutan bersifat asam, basa atau netral, silahkan kamu lakukan kegiatan percobaan atau eksperimen berikut ini. Eksperimen 1 Identifikasi Larutan Asam, Basa, dan Garam Menggunakan Kertas Lakmus Tujuan Mengidentifikasi larutan asam, basa, dan garam menggunakan kertas lakmus Alat dan Bahan ● Gelas plastik/gelas kimia ● Pelat tetes ● Pipet tetes ● Kertas lakmus ● Bahan-bahan kimia dalam kehdupan sehari-hari, seperti cuka, air aki, the, sabun, kapur, air sumur, garam, dan air jeruk. Petunjuk Kerja 1. Kumpulkan bahan-bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari yang berupa bahan padat atau larutan. 2. Larutkan bahan-bahan yang padat tersebut ke dalam air. 3. Masukkan atau celupkan kertas lakmus ke dalam cekungan-cekungan pelat tetes. 4. Teteskan dengan pipet tetes asam, basa, dan netral dari bahan-bahan tersebut pada lakmus yang terdapat di dalam cekungan pelat tetes. 5. Catat hasil pengamatan dalam tabel dan klasifikasikan bahan-bahan tersebut berdasarkan sifatnya. 6. Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatan dan susunlah laporannya seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut ini. Tabel Hasil Pengamatan Identifikasi Larutan dengan Kertas Lakmus No. Bahan-Bahan Hasil Pengamatan dengan Lakmus Asam Basa Netral 1. Larutan cuka 2. Air jeruk 3. Air aki 4. Larutan gula 5. Larutan sabun 6. Larutan kapur 7. Air teh 8. Air sumur 9. Larutan garam dapur Pertanyaan 1. Apa yang terjadi pada kertas lakmus jika ditetesi dengan larutan asam, basa, atau larutan netral? 2. Mengapa larutan yang netral tidak dapat menunjukkan perubahan warna pada lakmus? 2. Identifikasi Larutan Asam dan Basa Menggunakan Indikator Alami Percobaan yang telah kamu lakukan di atas adalah mengidentifikasi suatu larutan bersifat asam, basa atau netral dengan menggunakan kertas lakmus. Adakah cara lain untuk mengidentifikasi suatu larutan? Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan sendiri di rumah, yaitu dengan menggunakan indikator alami. Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan, seperti daun, mahkota bunga, kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu dapat digunakan sebagai indikator asam basa. Ekstrak atau sari dari bahan-bahan ini dapat menunjukkan warna yang berbeda dalam larutan asam basa. Sebagai contoh, ambillah kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan campur dengan sedikit air. Warna kulit manggis adalah ungu dalam keadaan netral. Jika ekstrak kulit manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan larutan asam dan basa, maka dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu menjadi cokelat kemerahan. Larutan basa yang diteteskan akan mengubah warna dari ungu menjadi biru kehitaman. Agar kamu lebih paham mengenai bagaimana caranya menentukan sifat larutan asam, basa dan garam dengan indikator alami, lakukanlah eksperimen berikut. Eksperimen 1 Identifikasi Larutan Asam, Basa, dan Garam Menggunakan Indikator Alami Tujuan Mengidentifikasi larutan asam, basa, dan garam dengan menggunakan indikator alami Alat dan Bahan 1. Lumpang dan alu 7. Air kapur 2. Corong 8. Air suling 3. Tabung reaksi 9. Larutan NaOH 4. Pipet tetes 10. Larutan HCl 5. Gelas ukur 11. Larutan garam dapur NaCl 6. Bunga berwarna atau bahan alam 12. Larutan cuka Petunjuk Kerja 1. Siapkan bermacam-macam bunga berwarna atau bahan alam misalnya bunga sepatu, bunga mawar, kunyit, bougenvile, dan bunga kana 2. Siapkan lumpang dan alu. 3. Tumbuklah bahan-bahan tersebut dengan menggerusnya dan tambahkan air ± 5 mL. Kemudian, amati indikator warnanya. 4. Siapkan 5 tabung reaksi yang berisi larutan yang akan diuji 5. Masukkan masing-masing 1 mL ekstrak ke dalam 5 tabung reaksi. 6. Masukkan masing-masing 5 tetes larutan cuka ke dalam tabung reaksi 1, larutan natrium klorida ke dalam tabung 2, dan larutan natrium hidroksida ke dalam tabung 3. Amati perubahan warna indikator dalam larutan. 7. Lakukan dengan cara yang sama untuk ektrak bahan lain dan dalam larutan lainnya. 8. Catat perubahan warna indikator alami tersebut ke dalam tabel 9. Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatan, kemudian diskusikan dengan teman satu kelompok. No. Indikator Alami Warna Indikator Mula-Mula Warna Indikator Dalam Larutan Asam Cuka Garam NaOH 1. Bunga sepatu 2. Kunyit 3. Bunga kana 4. Bunga mawar 5. Bunga bougenvile Pertanyaan 1. Perubahan warna apa yang terjadi pada ekstrak yang ditetesi dengan larutan asam, basa atau larutan netral? 2. Mengapa larutan yang netral tidak dapat menunjukkan perubahan warna pada ekstrak? Soal Latihan 1. Apa yang dimaksud dengan indikator asam basa? 2. Sebutkan beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi larutan asam, basa, dan garam! Jelaskan masing-masing cara tersebut! 3. Bagaimanakah sifat lakmus merah dan lakmus biru pada larutan asam, basa, dan garam? 4. Sebutkan bahan-bahan alam yang dapat digunakan sebagai indikator alami? Info Kimia… pH dan Rambut Rambut normal memiliki pH sekitar 5, jadi bersifat asam lemah. Pada pH ini, rambut terasa lembut, kuat, dan sehat. Larutan basa membuat rambut menjadi kusam, mudah patah atau menjadi keriting. Untuk membersihkan rambut, kita menggunakan shampo. Umumnya shampo bersifat basa, karena shampo terbuat dari senyawa basa dengan minyak atau lemak. Senyawa yang bersifat basa dapat merusak rambut kita, sehingga kadang kita menggunakan kondisioner setelah memakai shampo. Kondisioner berisi senyawa yang bersifat asam lemah, seperti asam sitrat. Hal ini bertujuan untuk menetralkan kelebihan senyawa basa yang tertinggal dari pemakaian shampo. LbadXjP.
  • bihs92h346.pages.dev/179
  • bihs92h346.pages.dev/85
  • bihs92h346.pages.dev/53
  • bihs92h346.pages.dev/2
  • bihs92h346.pages.dev/357
  • bihs92h346.pages.dev/136
  • bihs92h346.pages.dev/151
  • bihs92h346.pages.dev/397
  • bihs92h346.pages.dev/312
  • identifikasi asam basa dan garam